Mewujudkan peserta didik yang unggul dalam Prestasi dan Iman yang mantap
Data Sekolah
Galery
Tugas TIK Kelas XI
ORGANISASI MAN 2 PEKALONGAN
KeGiatan Documentasi Sekolah
MANAJEMEN WAKTU
Selasa, 19 Oktober 2010

MANAJEMEN WAKTU
Oleh : H. M. Saiful Jauhari, ST

          Ada satu yang menggelitik pikiran, mengapa hari-hari yang kita lalui tidak membawa perubahan signifikan pada diri kita ? sepertinya monoton berlalu begitu saja tanpa meninggalkan bekas atau hasil yang dapat kita banggakan sebagai bekal dunia maupun akhirat. Boleh jadi, salah satu penyebabnya adalah “kita tidak memiliki perencanaan yang jelas dan terukur.” Apa yang ingin saya dapatkan dari hari-hari ku ? Bagaimana cara mencapainya ? dan program-program apa saja yang harus saya kerjakan ? juga rencana-rencana apa saja untuk mencapai program itu ? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini jarang kita munculkan pada diri kita. Akibatnya, semua berjalan seperti biasanya, bagai air mengalir. Atau bagai angin bertiup. Hari-hari tiada arti datang dan pergi silih berganti.
          Jadi kesuksesan atau kegagalan kita dalam mengisi hari-hari sangat dipengaruhi oleh faktor perencaan. Semakin bagus perencanaan yang kita buat, insya Allah semakin besar pula peluang kita untuk sukses. Ada sebuah motto yang sangat baik : “Gagal merencanakan sama artinya dengan merencanakan gagal.” Atau “Lebih baik bersimbah peluh dalam latihan daripada bersimbah darah dalam pertempuran.

Yang Perlu diperhatikan dalam Perencanaan :
          Sebelum membuat perencanaan, ada enam hal yang harus kita perhatikan, yaitu :
1. Tekad yang kuat
          Tekad sama artinya dengan motivasi yang kuat. Tanpa adanya kekuatan tekad, kita tidak akan pernah sukses dalam berbuat atau beramal. Hari, minggu, atau bulan tidak akan pernah menjadi hari, minggu atau bulan prestasi seandainya kita tidak bertekad untuk mengisinya dengan aktivitas atau amal terbaik.
2. Memiliki target yang jelas
          target adalah tujuan, cita-cita atau segala sesuatu yang ingin kita capai. Tanpa adanya target yang jelas, kita tidak akan fokus melangkah. Semakin tidak jelas target dan waktu pencapaiannya, mak peluang gagalnya rencana akan semakin besar. Maka tulislah target kita dengan jelas didinding kamar, dikertas kecil, di display handphone, atau dimanapun yang mudah kita lihat sehingga kita selalu mengingatnya.
          Pelajari pula teknik membuat rencana dan segera membuat rencana yang matang dan teruji. Buat program dalam bentuk rencana harian, mingguan, dan bulanan. Disini penting pula memahami skala prioritas, mana yang harus didahulukan, dan mana pula yang bisa ditunda. Mana yang harus dikerjakan, manapula yang tidak. Dr. Yusuf Al Qardhawi dalam bukunya fikih prioritas mengungkapkan urutan amal yang terpenting diantara yang penting. Patokannya :
- sangat penting dan sangat mendesak dikerjakan pada urutan pertama
- tidak penting dan sangat mendesak dikerjakan pada urutan kedua
- sangat penting dan tidak mendesak dikerjakan pada urutan ketiga
- tidak penting dan tidak mendesak dikerjakan pada utuan keempat
3. Buat rencana cadangan
          kita pun harus selalu siap dengan segala kemungkinan tak terduga. Kita merencanakan, tapi Allah yang menentukan. Karena itu, buat rencana B dan C sebagai rencana cadangan bila rencana utama mengalami gangguan. Bila ada rencana cadangan, insya Allah kita tidak akan kehinlangan waktu untuk panik.
4. Rencana atau program harus realistis, terukur dan adil
          hindari membuat rencana yang terlalu tinggi, tidak realistis, dan terlalu sulit dicapai. Program kitapun harus adil dan seimbang. Sebab kita harus menunaikan banyak hak, dimana setiap hak menuntut pemenuhan. Ada hak Allah, hak keluarga, hak akal, hak teman, hak tetangga, hak badan, hak diri dan lainnya.
5. Disiplin dalam rencana
          Sehebat apapun program dan rencana, tidak akan berarti sama sekali jika kita tidak disiplin melaksanakannya. Maka jangan tergiru oleh kegiatan, kesenangan spontan, atau pa saja yang akan menjauhkan kita dari rencana yang telah disusun. Yang tak kalah penting, lawan dan kalahkan kemalasan. Tidak ada amal yang terlaksana bila kita malas. Malas adalah kendaraan setan. Malas tidak akan mendatangkan apapun, selain kerugian dan kesengsaraan. Ada satu prinsip “Tiada prestasi tanpa disiplin.” Siapa lagi yang dapat memaksa kita untuk sukses selain diri sendiri.
6. Sempurnakan setiap kali beraktivitas atau beramal
          Penyempurnaan adalah tahap akhir yang akan menentukan berkualitas tidaknya amal yang kita lakukan. Kita akan mendapatkan yang terbaik, bila melakukan yang terbaik pula.

                                               
                                              Disampaikan dalam LDK IPNU-IPPNU MAS Hifal                                                           Di Ruang Serba Guna Tanggal 9 Maret 2006
                                                                  


posted by MAN 2 PEKALONGAN @ 03.04  
0 Comments:

Posting Komentar

<< Home
 
About Me

Name: MAN 2 PEKALONGAN
Home: Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia
About Me: Sekolah MAN 2 Pekalongan
See my complete profile
Drama Of Indonesia
GAmbar Jurnalis
Foto-Foto
Jurnalis Karisma
Dinas keluar
Copyright 2010 Mas Edy Web Blog